Promosi Perguruan Tinggi Via Hasil Riset

Oleh A Halim Fathani

Di era globalisasi yang sekarang berjalan dengan cepat ini, informasi tentang pendidikan bagi siswa dan orangtuanya menjadi hal yang sangat penting terutama usai pelaksanaan ujian nasional. Sehingga, keputusan untuk memilih perguruan tinggi mana yang dipercaya dapat mengantarkan lulusannya berhasil dengan baik untuk meraih masa depannya merupakan hal penting yang tidak bisa dilewatkan begitu saja.

Oleh karena itu, tidak salah jika Harian Kompas menyelenggarakan “Ngalam Edufair 2010” selama 4 hari, mulai tanggal 2-5 April, di Hotel Santika, Malang. Acara ini digelar dalam rangka memfasilitasi bertemunya berbagai lembaga pendidikan dan penerbitan di Indonesia dengan calon mahasiswa/siswa dan masyarakat umum. Dalam pameran pendidikan ini, terdapat 34 lembaga pendidikan dan penerbitan dalam negeri.

Promosi institusi
Sudah menjadi program wajib tahunan bagi sebuah perguruan tinggi (PT) untuk meng”iklan”kan apa yang menjadi kebanggaan kampusnya kepada khalayak luas. Setiap menjelang penerimaan mahasiswa baru, tidak sedikit pihak kampus yang mengunjungi beberapa sekolah yang dianggap memiliki basis massa yang besar, yang diharapkan lulusannya dapat melanjutkan studinya di kampus yang dipromosikan.

Untuk melakukan promosi, banyak hal yang telah-dapat dilakukan. Mulai dari menyebar brosur, prospektus, membuat iklan di media massa/elektronik, dan website, termasuk juga mengikuti Ngalam Edufair 2010 atau pameran pendidikan lainnya. Langkah “proaktif” ini memang dipandang efektif untuk mempromosikan sebuah PT, terutama bagi kampus-kampus yang masih tidak banyak dikenal oleh masyarakat. Hal ini terbukti, dari peserta Ngalam Edufair 2010 ini tidak ada satu pun PT besar di Jawa Timur yang berpartisipasi.

Sayangnya, even ini belum dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh masing-masing PT. Kebanyakan, yang dipamerkan dalam kegiatan ini hanyalah seputar profil kampus dan berbagai keunggulan dan kelebihan fasilitas fisiknya. Masyarakat hanya disuguhi informasi seputar sejarah kampus, kemegahan gedung, program studi yang ditawarkan, sarana dan prasarana, dan sebagainya. Padahal, informasi tersebut sejatinya sudah bisa dilihat di website kampus. Namun, karena budaya masyarakat untuk proaktif melihat informasi di internet masih rendah, maka celah ini menuntut pihak kampus untuk “jemput bola” agar masyarakat dapat lebih mengenal dengan profil “apa” dan “bagaimana” kampus tersebut.

Publikasi hasil penelitian
Pameran pendidikan akan memiliki nilai manfaat yang luar biasa, jika selain profil kampus, juga tersedia informasi akademik lainnya. Seperti, memamerkan hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan sivitas akademika, dosen-mahasiswa. Apalagi, wacana perguruan tinggi berbasis riset merupakan satu hal yang menarik untuk diperbincangkan pada dewasa ini demi pengembangan universitas jauh ke depan.

Hal ini tidak dapat dipungkiri lagi, karena kebutuhan untuk menjadikan sebuah universitas sebagai pusat transformasi khazanah ilmu pengetahuan dan teknologi serta pencetak produk intelektual sudah tidak dapat dapat dihindari dan tentunya sangat mendesak, sehingga mengembangkan universitas berbasis riset merupakan solusi alternatif untuk menjawab hal itu semua. Untuk mencapai impian tersebut, setiap PT berlomba-lomba untuk memperbanyak pelaksanaan penelitian. Sayangnya, hasil penelitian dari perguruan tinggi tersebut banyak yang tidak diketahui oleh masyarakat.

Padahal, setiap PT pasti memiliki koleksi hasil penelitian yang jumlahnya tidak sedikit. Logikanya, setiap mahasiswa menulis skripsi untuk dapat menyandang gelar akademis, setiap dosen melakukan penelitian untuk melaksanakan tri darma perguruan tinggi. Tetapi, laporan penelitian tersebut, kebanyakan hanya berhenti dan di-pajang di lemari perpustakaan. Sehingga, nilai manfaat dari penelitian hanyalah menjadi rujukan bagi mahasiswa-dosen di kampus tersebut yang akan melakukan penelitian, sehingga masyarakat tidak dapat berbuat banyak untuk memanfaatkan hasil penelitian tersebut. Oleh sebab itu, perlu digalakkan pameran pendidikan plus, yang di dalamnya memberikan informasi mengenai profil PT dan publikasi hasil-hasil penelitian yang telah diterbitkan menjadi jurnal/buku.

Selain even pameran, sarana efektif yang dapat dipakai untuk mempublikasikan hasil penelitian adalah melalui media massa/elektronik. Hal ini disebabkan, masyarakat kita lebih akrab dengan media massa/elektronik dibanding membaca buku/jurnal atau berkunjung ke pameran. Perguruan tinggi dapat bekerjasama dengan media massa/elektronik untuk menyosialisasikan hasil penelitian terbaiknya kepada khalayak masyarat. Dengan demikian, manfaat dari penelitian yang dilakukan tersebut benar-benar dapat tersalurkan dengan baik.

Apabila publikasi hasil-hasil peneltian ini dapat dilaksanakan secara maksimal, maka PT tidak perlu bingung dan bersusah payah untuk terjun langsung ke sekolah-sekolah, jika hanya ingin mempromosikan kampusnya. Dengan aktif mempublikasikan hasil penelitian melalui pameran atau bekerjasama dengan media massa/elektronik maka dengan sendirinya PT tersebut akan dapat menarik hati masyarakat. Dan, setiap PT –tentu- akan berlomba-lomba untuk melakukan penelitian yang terbaik. Penelitian, dilakukan bukan hanya bertujuan menghabiskan anggaran atau hanya ingin memperoleh gelar akademik ansich, tetapi nilai guna dari penelitian yang dilakukan benar-benar dapat dirasakan oleh masyarakat secara konkret. [AHF]