IBADAH, PINTU PEMBUKA REZEKI

Oleh Abdul Halim Fathani

Kalkulator RezekiMASALAH rezeki, bisa jadi merupakan masalah yang sensitif dalam kehidupan sehari-hari. Mengapa sensitif? Karena, pada umumnya, sebagian di antara kita “cenderung” menyamakan rezeki itu sama dengan uang. Praktis, dalam hal pekerjaan biasanya, rezeki yang diterima selalu diidentikkan dengan besarn gaji bulanan yang diperoleh. Sehingga, tidak heran jika, banyak orang yang kerja siang-malam, demi memperoleh rezeki (baca: uang) yang banyak. Sebaliknya, bagi orang yang kerjanya pas-pasan, biasanya rezeki (baca: uang) yang didapatkan pun pas-pasan.

Jika, aktivitas keseharian manusia hanya dipaksa sibuk “bekerja” demi mendapatkan uang yang banyak, maka bisa dikhawatirkan bekerja yang kita lakukan memiliki nilai yang hampa. Terkait hal ini, Allah swt berfirman, yang artinya: “Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan Manusia melainkan untuk beribadah kepadaku”. [Adz Dzariyat [51] : 56]. Ayat ini mengandung maksud, bahwa jenis kegiatan atau rutinitas apa pun yang dilakoni manusia sebagai Allah swt, tentu harus selalu mengandung nilai-nilai ibadah. Kalau bekerja diniati sebagai salah satu bentuk perwujudan ibadah kepada Allah swt yang maha Rahman dan Rahim, tentu rezeki (penghasilan/pendapatan) yang diterima pun, insyaallah berupa rezeki barakah.

Buku berjudul “Kalkulator Rezeki” ini menjawab hal tersebut. Buku praktis ini menyuguhkan kepada pembaca agar kita memperbanyak amalan ibadah dalam kehidupan sehari-hari. Karena, pada dasarnya rezeki bisa hadir melalui pintu-pintu ibadah yang kita amalkan. Penulis, dengan bahasa yang renyah, mengajak pembaca untuk mengetuk pintu rezeki melalui amalan ibadah. Biasanya, seringkali di antara kita selalu beralasan, masih sibuk, masih ada urusan, sehingga kita “lupa” beribadah. Padahal, sejatinya dengan ibadah itulah justru mempermudah aliran rezeki.

Istilah yang dekat dengan rezeki adalah “Kaya”. Menjadi kaya, itu sesungguhnya merupakan impian setiap orang. Islam, menganjurkan agar setiap orang bisa tampil menjadi orang kaya. Kaya yang bagaimana? Ialah menjadi orang kaya yang mampu menempatkan harta dalam posisi yang netral. Dengan kata lain, kekayaan itu bisa menjadi fitnah atau nikmat, tergantung pemiliknya. Islam membenarkan harta sebagai penyangga dalam kelancaran dalam menjalani hidup.

Dalam kenyataan di lapangan, tidak sedikit orang yang bingung dengan masalah rezeki yang diperolehnya. Menurut “anggapannya”, rezeki yang ia peroleh masih sedikit, padahal ia sudah bekerja dengan keras tanpa mengenal lelah siang-malam. Sebaliknya, tidak sedikit juga, orang yang bekerjanya biasa-biasa, namun seringkali mendapat “keberuntungan” sehingga bisa cepat menjadi kaya. Sebenarnya, barang siapa yang ingin rezekinya lancar maka solusinya adalah mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Islam telah memberikan amalan ibadah yang mudah dilakukan dan sudah dijanjikan Allah SWT bahwa amalan tersebut mampu membuka pintu rezeki. Terdapat 8 amalan ibadah pembuka rezeki. yang dikupas-tuntas dalam buku ini. Bab 1, membahas rezeki berlipat lewat shalat Dhuha; Bab 2, mengetuk pintu rezeki lewat shalat Tahajud; Bab 3, mengupas rezeki melimpah dengan Shadaqah; Bab 4, menyuburkan rezeki dengan Silaturrahim; Bab 5, membahas rezeki subur karena banyak istighfar; Bab 6, menjemput rezeki dengan Surat al-Waqiah; Bab 7, memanen rezeki dengan bacaan Shalawat; dan Bab 8, melancarkan rezeki dengan asmaul husna.

Kita harus yakin, bahwa Allah SWT pasti menolong hamba-Nya yang telah bersungguh-sungguh dan berdoa kepada-Nya. Oleh sebab itu, tugas manusia adalah selalu ibadah dan menjadikan segala aktivitas rutinitasnya sebagai bentuk ibadah kepada-Nya. Amalan-amalan ibadah yang dibahas dalam buku ini, menarik untuk diamalkan para pembaca. Yang menjadikan nilai plus dari buku ini adalah, di setiap bahasan (setiap bab), selalu dilengkapi dengan kisah sukses “peraih” rezeki. Sehingga, dengan kisah ini, dapat menginspirasi pembaca dan dapat membuat semakin mantab.

Pembaca, sangat beruntung mendapatkan buku ini. Tidak seperti buku biasanya. Buku ini bisa menjadi salah satu media untuk lebih mendekatkan diri kita kepada Allah swt, Sang Pencipta alam semesta. Mari baca buku ini. Jangan lama-lama, segera amalkan sekarang juga, amalkan secara istiqamah, dan amalkan selamanya. Selamat mensyukuri rezeki. [ahf]

IDENTITAS BUKU:
Penulis : Ahmad Zainal Abidin
Penerbit : DIVA Press, Yogyakarta
Cetakan : Februari 2015
Tebal : 176 Halaman
ISBN : 978-602-7695-84-9

Sumber: http://islamnusantara.web.id/resensi/buku/ibadah-pintu-pembuka-rezeki