Daftar Rujukan atau Daftar Pustaka

Oleh A Halim Fathani

Ketika konsultasi ke Pembimbing mengenai tesis saya, beliau melihat di bagian akhir proposal tesis saya ada lembar yang berisi daftar pustaka. Lalu, beliau bertanya, ini yang benar daftar pustaka atau daftar rujukan? Apa bedanya daftar pustaka dengan daftar rujukan? Setelah saya cek di buku pedoman penulisan karya ilmiah yang diterbitkan UM, pemahaman tentang daftar rujukan dan daftar pustaka menjadi jelas (baca: tidak kabur lagi). Yang jelas, sama-sama benarnya.

Di buku pedoman penulisan karya ilmiah UM (2007:70) dijelaskan bahwa daftar rujukan merupakan daftar yang berisi buku, makalah, artikel, atau bahan lainnya yang dikutip langsung maupun tidak langsung. Bahan-bahan yang dibaca akan tetapi tidak dikutip maka tidak perlu dicantumkan dalam daftar rujukan, sedangkan semua bahan yang dikutip secara langsung ataupun tak langsung dalam teks harus dicantumkan dalam daftar rujukan. Dalam buku itu, juga dijelaskan bahwa, unsur yang ditulis dalam daftar rujukan secara berturut-turu meliputi (1) nama penulis ditulis dengan urutan: nama terakhir, nama awal, dan nama tengah, tanpa elar akademik, (2) tahun penerbitan, (3) judul, termasuk anak judul (subjudul), (4) kota tempat penerbitan, dan (5) nama penerbit. Nama penulis yang terdiri dari dua bagian ditulis dengan urutan: nama akhir diikuti koma, nama awal (disingkat atau tidak disingkat tetapi harus konsisten dalam satu karya ilmiah), diakhiri dengan titik. Apabila sumber yang dirujuk ditulis oleh tim, semua nama penulisnya harus dicantumkan dalam daftar rujukan.

Dengan demikian, maka pemahaman –khususnya bagi saya- tentang daftar rujukan dan daftar pustaka menjadi jelas. Terima kasih. [ahf]