DEEP LEARNING (2)

fathani.com. - Deep learning dalam konteks yang disampaikan oleh Abdul Mu'thi mengarah pada pendekatan pembelajaran yang lebih mendalam untuk mengasah kemampuan berpikir kritis, analitis, dan pemecahan masalah siswa. Pendekatan ini lebih fokus pada kualitas pemahaman dan penguasaan materi, bukan hanya sekadar pencapaian target kurikulum. 

Dalam pembelajaran mendalam, siswa didorong untuk memahami materi secara lebih mendalam, mengaitkan pengetahuan dengan pengalaman nyata, serta mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi (higher-order thinking skills).

Abdul Mu'thi berpendapat bahwa untuk menerapkan deep learning, sekolah-sekolah perlu mengadopsi metode pembelajaran yang lebih interaktif, berorientasi pada pemecahan masalah, dan kolaboratif. Hal ini berbanding terbalik dengan pendekatan yang lebih tradisional, yang sering kali hanya berfokus pada pencapaian target materi pelajaran atau ujian.



Jadi, yang dimaksudkan dengan "deep learning" oleh Mendikdasmen Abdul Mu'thi adalah pendekatan yang lebih komprehensif dan transformatif dalam membentuk pemahaman siswa, mengarah pada peningkatan kapasitas berpikir dan keterampilan yang lebih luas, bukan hanya sekadar pencapaian akademis.

Tiga pilar yang disebutkan oleh Abdul Mu'thi—mindful, meaningful, dan joyful—merupakan dasar dalam pendekatan deep learning yang diusungnya untuk membangun kualitas pembelajaran yang lebih mendalam dan transformatif.

Ketiga pilar ini—mindful, meaningful, dan joyful—saling melengkapi untuk menciptakan pengalaman belajar yang holistik dan transformatif:
•    Mindful membantu siswa lebih terfokus dan sadar pada proses belajar mereka.
•    Meaningful memberi mereka alasan yang kuat untuk belajar, dengan menghubungkan pengetahuan ke kehidupan mereka.
•    Joyful menambah elemen positif yang menjaga semangat siswa tetap tinggi, membuat pembelajaran tidak hanya menjadi kewajiban tetapi juga sebuah pengalaman yang memuaskan.

Dengan pilar-pilar ini, deep learning yang diterapkan dalam pendidikan akan lebih dari sekadar penyampaian materi—ia menjadi sebuah pengalaman yang memberdayakan siswa untuk berkembang secara komprehensif, baik dalam aspek kognitif, emosional, dan sosial. [ahf]

Posting Komentar untuk "DEEP LEARNING (2)"