Abdul Halim Fathani
Fathani.com. – Tahun 2023 ini, Badan Pengembangan talenta Indonesia (BPTI) bersama Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) Kementrian Pendidikan, Kebudayaan Riset dan Teknologi kembali menyelenggarakan Musabaqoh Tilawatil Quran Tingkat Nasional (MTQMN) yang ke-XVII. Yang menjadi tuan rumah MTQMN XVII ini adalah Kampus Universitas Brawijaya (UB) di Malang. Perlu diketahui, bahwa pelaksanaan MTQMN sebelumnya, MTQMN ke-16 dilaksanakan di Kampus Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) Darussalam Banda Aceh, pada tahun 2019 yang lalu.
MTQMN 2023 ini diikuti sebanyak 2.653 peserta dari 213 perguruan tinggi di Indonesia dengan 11 cabang dan 15 bidang perlombaan. Adapun pelaksanaannya diselenggarakan, mulai tanggal 3-10 Nopember 2023.
Ada 15 cabang perlombaan yang dilaksanakan. Mulai dari Tilawatil Qur’an, Tartil Qur’an, Qira’at Sab’ah, Fahmil Qur’an, Hifzhil Qur’an 10 Juz, Hifzhil Qur’an 20 Juz, Hifzhil Qur’an 30 Juz, Khattil Dekorasi, Khattil Kontemporer, Syahril Qur’an, Karya Tulis Ilmiah Al Qur’an, Desain Aplikasi Qur’an, Debat Bahasa Arab, Debat Bahasa Inggris, serta Musabaqoh Maulid Nabi Muhammad SAW.
Dalam sambutan pada acara pembukaan, Prof. Dr. Sri Suning Kusumawardani ST, MT selaku Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan, menegaskan bahwa Kompetisi ini menjadi wahana untuk mempromosikan kebersamaan, persatuan dan kerukunan umat Islam sebagai landasan pandangan hidup. Melalui MTQMN, mahasiswa dapat berperan menjadi duta Al-Qur’an yang berprestasi, tentunya dengan jiwa dan perilaku yang mencerminkan nilai-nilai spiritual hingga berkontribusi menciptakan perubahan moral yang lebih baik di hadapan Allah maupun di lingkungan masyarakat, sesuai perkembangan zaman.
Kata kunci yang harus dipegang adalah menjadi “Duta al-Qur’an”. Hal ini penting, agar mahasiswa dari berbagai kampus, apa pun latar belakang program studinya, dapat menghayati al-Qur’an, dapat menjadikan al-Qur’an sebagai rujukan dalam pengembangan keilmuan sesuai dengan disiplin ilmu yang ditekuni.
Hal ini diperkuat dengan penegasan sambutan yang disampaikan Majelis Wali Amanat (MWA) UB, Prof. Dr. Mahfud MD, SH, SU, MIP, pada saat pembukaan MTQMN 2023. Profesor Mahfud menuturkan bahwa kemajuan perguuruan tinggi tersebut bisa dilihat dari dua hal, yaitu memilki “norma” akademik yang ketat dan “tradisi” akademik yang baik.
Keduanya saling terhubung dan berkesinambungan sesuai dengan landasan UUD Pasal 31, bahwa pendidikan diselenggarakan berdasarkan iman, takwa dan akhlak untuk memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi.
“Generasi penerus bangsa wajib berpegang teguh kepada dua hal tersebut, ilmu pengetahuan dan agama. Mengamalkan kepada seluruh insan agar kelak mereka menjadi seorang pemimpin yang berintegrasi, berpikir dengan ilmu, menjalankan amanah dengan adab, sehingga kecintaan terhadap tanah airnya menjadi langkah keimanannya kepada sang khalik.”
Alhasil, dengan diselenggarakannya MTQMN 2023, ini diharapkan menjadi salah satu ikhtiar agar mahasiswa yang –saat ini- sedang belajar di perguruan tinggi, dari berbagai latar belakang disiplin keilmuan, tetap berpegang teguh untuk merujuk pada nilai-nilai kebenaran yang terkandung dalam al-Qur’an. Sehingga pemahaman yang dihasilkan merupakan pemahaman yang integratif dan holistik. Dan, selanjutnya mahasiswa dapat memainkan peran sebagai duta-duta al-Qur’an. Semoga. [ahf]