ABDUL HALIM FATHANI
fathani.com – TEMA buku itu bermacam-macam. Salah satunya adalah tema biografi. Buku yang bertema biografi pun bermacam-macam genrenya. Ada yang ilmiah murni, yang biasanya merupakan hasil penelitian tokoh. Ada yang dikemas ilmiah namun menggunakan bahasa popular. Ada juga yang disajikan dengan bahasa popular. Tentu masing-masing memiliki sasaran pembaca sendiri-sendiri. Masing-masing kemasan tersebut tentu memiliki kekhasan sendiri-sendiri.
Saya, termasuk salah satu orang yang memiliki hobi untuk membaca buku-buku biografi. Saya memiliki koleksi buku-buku biografi, meskipun tidak banyak. Buku biografi yang saya koleksi, di antaranya adalah biografi tokoh seputar kelompok pendidik, motivator, kyai, pahlawan nasional.
Salah satu buku biografi yang saya miliki, adalah buku yang mengupas biografi Presiden RI ke-3, B.J. Habibie. Buku yang saya maksud ini, merupakan buku terbitan terbaru, Cetakan I pada Februari 2020. Buku tersebut berjudul: Inspirasi Habibie (Kisah-kisah Santai Tapi Serius Mr. Crack), karya A. Makmur Makka, yang diterbitkan oleh Penerbit Republika, Jakarta Selatan. Buku ini baru saja saya beli, di tengah bangsa Indonesia dilanda Pandemi Covid-19, tepatnya tanggal 21 April 2020, di Toko Buku Toga Mas, Soekarno Hatta, Kota Malang.
Apa yang menarik dari buku biografi tersebut? Sebenarnya, kita semua tahu bahwa buku biografi yang mengeksplore kehidupan sosok Presiden RI ke-3, B.J. Habibie, sangat banyak, dan sangat mudah kita temukan, baik di toko buku maupun di perpustakaan. Bahkan kisah romantika B.J. Habibie pun sudah tayang dalam bentuk film “Habibie-Ainun”. Artinya, ulasan biografi B.J. Habibie, tidak termasuk barang langka. Kalau kita telusuri di internet pun, saat mengetik kata kunci ‘bografi Habibie’ di google, sangat gampang muncul tulisan atau bentuk lain yang berisi informasi tentang biografi B.J. Habibie.
Yang menjadi daya Tarik bagi saya, sehingga memutuskan untuk membeli buku “Inspirasi Habibie” adalah, ketika membaca (baca: mencermati) sinopsis buku tersebut. Memangnya, apa yang menarik?
Ada tiga paragraf sinopsis buku tersebut.
Siapa yang berprestasi maka harus dipelajari mengapa mereka berprestasi sehingga orang lain dapat melakukan hal serupa.
Dari tidur menggelar tikar di Jakarta hingga berjalan kaki berkilo-kilo meter di Jerman pernah dialaminya. Hidupnya tak selalu serba mudah, tapi B.J. Habibie pantang menyerah. Sederet prestasi pun ia raih berkat kegigihannya.
Melalui buku ini, kita akan mengikuti perjalanan panjang B.J. Habibie, tak hanya dari Parepare hingga Aachen, tapi juga perjalanannya dari menteri hingga menjadi Presiden.
Dari tiga paragraf tersebut, Yang paling membuat tertarik bagi saya, tertuju pada kalimat yang tertulis dalam paragraf pertama: “Siapa yang berprestasi maka harus dipelajari mengapa mereka berprestasi sehingga orang lain dapat melakukan hal serupa.” Oleh penulisnya, melalui buku “Inspirasi Habibie” ini kita (saya) diajak untuk menelusuri kilas balik perjalanan raihan prestasi yang dicapai B.J. Habibie. Harus diakui, B.J. Habibie merupakan sosok yang memiliki prestasi luar biasa. Nah, dari prestasi itulah, melalui buku ini kita menjadi tahu dan paham “apa dan bagaimana” proses lika-liku yang dilakoni oleh B.J. Habibie, sehingga berhasil menjadi orang yang memiliki sejuta prestasi. B.J. Habibie termasuk sosok manusia langka. Andalan bagi bangsa Indonesia.
Setelah “mempelajari” proses prestasi yang dialami B.J. Habibie, tentu kita mendapatkan tantangan baru. Ialah, agar kita semua mampu meneladani B.J. Habibie. Kita harus mampu meniru B.J. Habibie. Harus lahir sosok-sosok B.J Habibie yang ke-2, ke-3, ke-4, ke-5,… hingga ke-n.
Maksudnya adalah kita harus bisa menjadi sosok yang berprestasi. Seperti sosok B.J. Habibie tersebut. Tentu, prestasi yang kita raih tidak harus sama dengan prestasi yang diraih B.J. Habibie. Tetapi, prestasi yang sesuai dengan bidang kita masing-masing. Semangat berprestasi itulah yag harus muncul, sebagai konsekuensi dari membaca buku yang inspiratif ini.
A. Makmur Makka, penulis buku ini menerangkan bahwa, sajian yang ada di dalam buku ini merupakan penggalan kisah sehari-hari yang dilakoni B.J. Habibie. Namun, makna buku ini dapat mengungkapkan lebih jauh apa yang ada di balik kisah-kisah inspiratif B.J. Habibie.
Dan, satu lagi tentang buku ini. Sebagaimana yang diutarakan penulisnya dalam Kata Pengantar, semua kisah yang termuat dalam buku ini adalah benar-benar terjadi dan bukan fiktif. Jadi prestasi yang diulas dalam buku ini, adalah prestasi yang ‘apa adanya’ memang terjadi dalam diri individu B.J. Habibie.
Akhir kata, saya bersyukur telah mendapatkan kesempatan untuk dapat membeli buku “Inspirasi Habibie” ini. Sehingga melalui wasilah buku tersebut -paling tidak- bisa menyegarkan kembali motivasi saya, agar senantiasa untuk menjadi pribadi yang (terus) berprestasi. Melalui buku ini, saya dapat mengambil banyak pelajaran hidup, yang dapat saya kontekstualisasikan dengan kehidupan era sekarang. Terima kasih Pak Habibie. Prestasi yang telah Bapak raih, saya yakin menjadi salah satu dari sekian amal kebajikan, yang tergolong sebagai amal jariah. Amal yang terus mengalir. [ahf]