Oleh Abdul Halim Fathani
BANYAK pilihan aktivitas yang bisa kita lakukan dalam sehari-hari. Mulai dari aktivitas yang ringan, sedang, hingga aktivitas berat. Tergantung bagaimana perspektif kita masing-masing. Salah satu aktivitas yang bisa kita lakukan, adalah membaca. Ya, membaca apa saja. Tergantung kita masing-masing, apakah aktivitas membaca itu termasuk kategori aktivitas ringan, sedang, atau berat.
Membaca itu aktivitas yang luar biasa. Wahyu pertama kali yang diterima Rasulullah saw adalah perintah untuk membaca, Iqra’. Bukan perintah yang lain. Demikian juga, Ir. Soekarno, Presiden RI yang pertama, berwasiat: “Jika ingin mengetahui isi bumi, membacalah. Jika ingin menaklukkan isi bumi, membacalah. Jika ingin apa saja, membacalah.”
Membaca apa saja akan dapat memperluas dan memperkaya kemampuan kita. Sebagaimana yang dikatakan Ibnu Khaldun, ” Cara hebat untuk memperhebat kemampuan kita adalah membaca”.
Masih ingat Presiden RI keempat, Gus Dur?
Greg Barton penulis buku Gus Dur: The Authorized Biography of Abdurrahman Wahid dalam beberapa bagian bukunya menegaskan tentang kegandrungan Gus Dur dalam membaca buku. Gus Dur terbiasa membaca di mana saja, apa saja, dan di mana saja, tanpa memilih tempat. Di rumah maupun di tempat menunggu bus ia membaca. Tak ada buku, potongan koranpun ia baca.
Prinsipnya, tidak ada ruginya bagi kita, jika menjalani aktivitas membaca. Membaca koran akan dapat memperkaya informasi tentang berbagai kejadian yang sedang terjadi. Membaca buku biografi, akan dapat memperkaya informasi tentang kehidupan seseorang yang selanjutnya dapat dijadikan sebagai pelajaran hidup. Membaca buku matematika, akan dapat meningkatkan kecerdasan matematik, membaca buku resep masakan akan dapat memperkaya pengetahuan tentang aneka resep masakan, demikian seterusnya.
Membaca apa saja. Membaca objek apapun, yang penting dapat memberikan kontribusi positif bagi kehidupan kita. Karena, saking banyaknya objek yang dapat dibaca, lebih-lebih pada zaman digital sekarang, bahan bacaan secara mudah dan cepat dapat kita dapatkan. Hanya saja, kita harus cerdas untuk memfilter bahan bacaan mana yang dapat berkontribusi positif bagi kehidupan kita. Sungguh, membaca itu ampuh. Dengan membaca, hidup kita semakin hebat. [ahf]