Oleh A Halim Fathani Yahya
Sejak peradaban manusia bermula, matematika memainkan peranan yang sangat vital dalam kehidupan sehari-hari. Berbagai bentuk simbol, rumus, teorema, dalil, ketetapan, serta konsep digunakan untuk membantu perhitungan, pengukuran, penilaian, peramalan, dan lainnya. Maka, tidak heran jika peradaban manusia berubah dengan pesat karena ditunjang dengan partisipasi matematika yang selalu mengikuti perubahan dan perkembangan zaman.
Matematika merupakan subjek penting dalam sistem pendidikan di negara manapun. Akibatnya, bagi negara yang mengabaikan pendidikan matematika sebagai prioritas utama, akan tertinggal dari kemajuan segala bidang (terutama sains dan teknologi), dibanding dengan negara lainnya yang memberikan tempat bagi matematika sebagai subjak yang sangat penting. Di Indonesia, sejak bangku SD sampai perguruan tinggi, bahkan mungkin sejak play group atau sebelumnya (baby school), syarat penguasaan terhadap matematika jelas tidak bisa dikesampingkan.
Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan mengembangkan daya pikir manusia. Perkembangan pesat di bidang teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini, dilandasi oleh perkembangan matematika di bidang teori bilangan, aljabar, analisis, teori peluang, dan matematika diskrit. Untuk menguasai dan mencipta teknologi di masa depan diperlukan penguasaan matematika yang kuat sejak dini.
Atas dasar tersebut, maka pelajaran matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik mulai dari sekolah dasar (SD) hingga dewasa untuk membekali peserta didik dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta kemampuan bekerjasama. Kompetensi tersebut diperlukan agar peserta didik dapat memiliki kemampuan memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan informasi untuk bertahan hidup pada keadaan yang selalu berubah, tidak pasti, dan kompetitif.
Oleh karenanya, mulai saat ini harus kita galakkan upaya bagaimana untuk memasyarakatkan matematika. Dalam arti bagaimana masyarakat itu mengetahui matematika secara utuh, sehingga tidak ada kepincangan informasi di masyarakat. Akar permasalahan yang menimbulkan matematika tidak memasyarakat, salah satunya disebabkan informasi yang diterima masyarakat bersifat parsial. Kepincangan informasi tersebut yang mengakibatkan persepsi masyarakat terhadap matematika menimbulkan kesan negatif. Dengan demikian cara yang paling efektif menurut hemat penulis dalam rangka memasyarakatkan konsep matematika secara utuh adalah melalui siswa yang sedang belajar matematika di bangku sekolah.
Bila kita betul-betul ingin meningkatkan kemampuan bangsa di bidang teknologi di masa depan, maka tidak boleh ada anak-anak muda yang buta matematika (mathematically illiterate). Memang, tidak semua siswa berminat menjadi ahli matematika, ahli sains, atau ahli teknologi. Tetapi suatu masyarakat hanya akan berhasil mengembangkan kemampuan teknologi cukup tinggi bila di masyarakat ada lapisan-lapisan penduduk dengan tingkat pemahaman matematika dan ilmu pengetahuan alam (MIPA) yang beragam, dari kemampuan yang bersifat expertise, sampai yang bersifat apresiatif. [ahf]
a gree dengan statemen u bahwa bangsa ini g boleh buta MTK, karena MTK buka sekedar berbicara angka tapi juga berbicara kebenaran, coba cek lap keuangan instansi2 negara Indonesia, kalau itung-itungan MTK salah berarti ada yang g benar, g beres,
goods….tp matematika hendaknya di kenalkan kpd anak sedini mgkin..di PAUD juga namun hrs di prhtikan thp prkmbgnnya..tentu dg bermain seraya bljr n anak dlm keadaan enjoy..
emm maaf, bsa mnta tlg send artikel ne ke email saya?trmksh…
sangat senang membaca artikel mengenai matematika.
Tidak bisa dipungkiri bahawa matematika bukan sekedar mata pelajaran berhitung. Dalam kehidupan sehari-hari kita pasti bertemu dengan matematika.
Maka dari itu, produk kami hadir untuk menjembatani para siswa mulai dari TK B- SD kelas 6 agar siswa dapat menyenangi matematika
Ingin tahu lebih lanjut mengenai produk kami, silahkan kunjungi situs kami di http://www.sidomath.com