Metode Fuzzy C-Means (FCM) dan Fuzzy Substractive Clustering untuk Menentukan Clustering Fuzzy Data Jumlah Ayat dan Lafadz yang Bermakna Allah dalam Al-Qur’an

Oleh A. Halim Fathani

Fuzzy Clustering merupakan salah satu teknik untuk menentukan cluster optimal dalam suatu ruang vektor. Perbedaan antara fuzzy clustering dengan non-fuzzy clustering terletak pada derajat keanggotannya. Jika fuzzy clustering maka harus ditentukan terlebih dahulu derajat keanggotannya sedangkan pada non-fuzzy clustering tidak perlu ditentukan derajat keanggotannya melainkan langsung dilakukan pengclusteran. Al-Qur’an terdiri atas 6348 ayat, 114 surat, dan 30 juz. Dengan adanya pengelompokan tersebut, maka dapat dengan mudah dipahami al-Qur’an dari berbagai disiplin keilmuan, termasuk matematika. Berpijak pada hal inilah, maka penelitian dilakukan bertujuan untuk mendeskripsikan dan memahami langkah-langkah fuzzy clustering data dengan menggunakan metode Fuzzy C-Means (FCM) dan Fuzzy Substractive Clustering serta menganalisis perbandingan kedua metode tersebut.

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data mengenai jumlah ayat al-Qur’an dan jumlah lafadz yang bermakna Allah (Allah, Ilah, Rabb, Wahid, Rahman, dan dhomir Huwa) masing-masing juz dalam al-Qur’an. Sumber data dalam penelitian ini adalah al-Qur’an al-Karim Rasm al-Usmani yang diterbitkan oleh Penerbit Darul Fajar al-Islami Damaskus cetakan ke-6 Tahun 1403 H. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pustaka (library research). Penelitian dilakukan dengan mengumpulkan buku-buku atau literatur berupa jurnal, artikel, dan lainnya yang membahas tentang logika fuzzy dan buku-buku yang berkaitan dengan struktur al-Qur’an.

Data tersebut dilakukan beberapa percobaan proses clustering dengan metode Fuzzy C-Means (FCM) dan Fuzzy Substractive Clustering. Hasil penelitian ini merupakan pendeskripsian langkah-langkah dalam melakukan proses clustering sampai pada hasil clustering dari beberapa percobaan. Setelah dilakukan pengclusteran data, dilanjutkan dengan analisis perbandingan dari dua metode clustering tersebut. Dari berbagai percobaan, kemudian dapat diketahui perbandingan antara metode Fuzzy C-Means (FCM) dan Fuzzy Substractive Clustering. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode Fuzzy C-Means (FCM) mrupakan metode clustering yang terawasi sebab jumlah cluster ditetapkan terlebih dulu. Sedangkan metode Fuzzy Substractive Clustering hanya ditentukan besar influence range-nya sehingga disebut metode clustering yang tidak terawasi.[ahf]

2 thoughts on “Metode Fuzzy C-Means (FCM) dan Fuzzy Substractive Clustering untuk Menentukan Clustering Fuzzy Data Jumlah Ayat dan Lafadz yang Bermakna Allah dalam Al-Qur’an

  1. dha says:

    wahh .. boleh minta share soal FCM ma Fuzzy Substractive Clustering gag ??
    aq lagi mo ngerjain tugas akhir ini tentang itu juga .. boleh dibilang masii kurang referensi …
    mohon bantuanna ya …
    klo berkenan mohon replyna ke email aja
    ardha.rynie@gmail.com

    makasii yaahhh

  2. warda says:

    ass, boleh minta bagi ilmu tentang subtractive clustering ga??
    aku masih bingung tentang metode ini..
    baca referensi sana sini tapi masih bingung
    terimakasih mohon bantuanya ya…
    kalo boleh mohon direply ke email saya ya..

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *